Minggu, 11 April 2010

Al Mabaadi Al-Mufidah fit-Tauhidi wal-Fiqih wal-Aqidah (bag 5)

Al Mabaadi Al-Mufidah fit-Tauhidi wal-Fiqih wal-Aqidah

Oleh Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri

Kita lanjutkan pelajaran kita, yakni pembahasan kitab Al Mabaadi Al-Mufidah fit-Tauhidi wal-Fiqih wal-Aqidah karya Ulama Besar Yaman, yakni Al-Allamah Asy-Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri hafizhullah.

Perlu diperhatikan : Judul Bab ini adalah tambahan dari saya (prima) sendiri. Hal ini untuk memudahkan kita didalam membaca nya, Insya’Allah. Maka perhatikan hal ini.

HUKUM MENGOLOK – OLOK SUNNAH (AJARAN) RASULLAH SHALLALLAHU’ALAIHI WA SALLAM

Al-Allamah Asy-Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri hafizhullah berkata :
[29] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apa hukumnya menghina atau berolok-olok dengan Allah, Rasul-Nya dan agama-Nya?”

Katakanlah: Ini adalah kekufuran yang besar. Barangsiapa yang melakukannya dengan sengaja (maka) telah keluar dari Islam.

Dalilnya adalah firman Allah:
“Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.” (QS At-Taubah [9] : 65-66)[3]

Catatan [3] Tidak ada perbedaan hukum antara (1) seseorang yang mencaci Nabi Muhammad atau salah satu dari Nabi dan Rasul lainnya, apakah manusia atau malaikat, dan (2) seseorang yang menunjukkan permusuhan terhadap mereka atau bahkan salah satu diantara mereka. Dalilnya adalah firman Allah: “Allah memilih rasul-rasul dari malaikat dan mnusia. (QS Al-Hajj [22] : 75).

Dan Allah berfirman: "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya" (QS Al-Baqarah [2] : 285). Dan juga Allah berfirman: “Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir. (QS Al-Baqarah [2] : 98).

- o O o -

(Saya Prima) Berkata : Inilah adalah salah satu pembatal keislaman seseorang. Dan ini sering terjadi di tengah – tengah kaum Muslimin, dikarenakan ketidaktahuan nya (Kebodohan nya) terhadap agama (ajaran) Islam.

Seperti perkataan orang yang mengolok – olok wanita yang berpakai cadar : “Lihat itu Ninja” atau perkataan yang semisalnya. Orang yang berkata seperti ini sudah masuk kedalam kekufuran besar. Karena mengolok cadar. Padahal cadar adalah ajaran (sunnah) Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam. Dan isteri Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam memakai cadar semua nya. Orang seperti, ini sering kita temui bahkan banyak sekali.

Jika ada diantara kita yang sering berkata seperti itu ketika melihat wanita bercadar atau ejekkan lain nya. Maka hendaklah dia bertobat. Sebelum ahzab yang pedih menimpa nya sementara dia tidak menyadari nya. Semoga Allah melindungi kita dari kekufuran ini.

Pertanyaan ini juga sudah diajukkan kepada Al-Lajnah Daimah (Komisi Fatwa dan Riset Ilmiah Dunia) di Kerajaan Arab Saudi. Tentang hukum mengolok – olok wanita pakai cadar, atau yang sejenisnya.

Maka hendaklah kita berhati – hati, didalam berbicara. Lebih baik diam, jika kita tidak mengetahui. Karena dia adalah lebih baik bagi diri kita dan lebih selamat, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah dia berkata yang baik atau hendaklah diam." (HR. al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah).

Berhati – hatilah, mari kita jaga lidah dan ucapan kita. Jika kita ingin mengetahui sesuatu yang kita anggap ganjil. Maka bertanya kepada ahlul ilmi yakni para ulama. Sekali lagi berhati – hati terhadap mengolok – olok atau meremehkan agama. Karena itu adalah penghinaan terhadap Allah dan Rasul-Nya. Semoga Allah menjaga kita semua dari hal yang membatal keislaman kita.



BALASAN BAGI ORANG BERIMAN DAN BAGI ORANG YANG KAFIR
Al-Allamah Asy-Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri hafizhullah berkata :
[30] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Apakah balasan bagi orang-orang yang beriman dan balasan bagi orang-orang kafir pada hari kiamat?”

Katakanlah: Balasan bagi orang-orang Mu’min (beriman) adalah Surga yang merupakan bagian yang paling tinggi dari langit. Dalilnya adalah firman Allah:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.”
(QS Al-Bayyinah [98] : 7-8)

Dan balasan bagi orang-orang kafir adalah Neraka yaitu bagian terendah dari bumi (dasar bumi –pent).

Dalilnya adalah firman Allah:
“Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahanam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah kami membalas setiap orang yang sangat kafir.” (QS Fathir [35] : 36)

Dalil bahwa Surga berada di tempat yang paling tinggi di atas langit adalah firman Allah:
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal,” (QS An-Najm [53] : 13-15)

Dalil bahwa Neraka berada di tempat yang paling bawah dari bumi adalah hadits Al-Bara’ _ yang meriwayatkan bahwa Nabi _ bersabda: Buku catatan hamba-Ku dalam Sijjin – di tempat paling bawah dari bumi.” (Hadits ini Derajatnya Hasan (Baik))

Kita tidak mempersaksikan seseorang berada di dalam Surga, kecuali mereka yang masuk surga berdasarkan ketetapan dalil. Hal ini berdasarkan firman Allah:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya.” (QS Al-Isra [17] : 36)

- o O o -

(Saya Prima) : Diantara nya orang yang telah ditetapkan (dijamin) masuk surga adalah 10 orang sahabat Nabi, diantara mereka adalah Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan 6 orang sahabat lain nya.



TEMPAT PERSINGGAHAN MENUJU KEHIDUPAN YANG KEKAL
Al-Allamah Asy-Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri hafizhullah berkata :
[31] Jika seseorang bertanya kepadamu; “Ada berapa tempat persinggahan?”

Katakanlah: Tempat persinggahan ada tiga:
1. Kehidupan dunia yang akan berakhir.
Dalilnya adalah firman Allah:
“Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS Al-Imran [3] : 185)

2. Alam Barzakh (alam kubur -pent).
Dalilnya adalah firman Allah:
“Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS Al-Mu’minun [23] : 100)

3. Persinggahan terakhir (akhirat).
Dalilnya adalah firman Allah mengabarkan
apa yang dikatakan oleh orang-orang Mu’minin dari keluarga Fir’aun:
“Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (Qs Al-Mu’min [40] : 39)

- o O o -

(Saya Prima) : Perlu di perhatikan, didalam masalah ini. Sebagian besar kaum Muslimin di Negara ini. Mengatakan “Bahwa ada arwah yang gentayangan” atau semisalnya. Ini adalah kebodohan, keyakinan seperti ini adalah keyakinan yang rusak. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan di hadapan mereka ada dinding (pembatas) sampai harii mereka dibangkitkan.” (QS Al-Mu’minun [23] : 100)

Dan pernah seseorang berkata kepada saya, “Anda tidak tahu, kalau malam tadi (yakni malam maulid Nabi) para malaikat menghadiri maulid, begitu juga Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam. Dan para wali – wali dan orang shaleh.” Lalu saya nasehati orang itu. Kemudian dia mencela dengan berkata “Itulah kamu, kalian di Padang hanya belajar tauhid tapi belum merealisasikan nya” “Belajar jangan dengan Prof., atau DR saja tetapi belajarlah dengan Habib, Kiyai ….dst”

Maka saya diamkan dia. Karena tidak ada manfaat nya melayani orang yang jahil seperti itu. Saya buka disini, supaya kita tahu, bahwa perkataan orang ini atau keyakinan orang ini yang mengatakan bahwa “Para malaikat, arwah para nabi, orang shaleh atau wali, bahkan Rasulullah hadir pada malam maulid Nabi” Ini adalah keyakinan yang Batil dan Rusak. Karena bertentangan dengan al-Quran dan hadits Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam.

Diantara ayat nya adalah firman Allah Subnahu wa Ta’ala diatas :
“Dan di hadapan mereka ada dinding (pembatas) sampai harii mereka dibangkitkan.” (QS Al-Mu’minun [23] : 100)

Alangkah banyak nya keyakinan yang batil, rusak yang bertebaran dinegara ini. Dan mudah – mudahan Allah memberikan kita kekuatan untuk menyebarkan aqidah (keyakinan) yang benar. Berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah yang Shahih. Semoga Allah menjaga kita semua nya dari keyakinan yang rusak, yang batil.

(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar